Minggu, 14 Maret 2010

Seberapa Siapkah Kita ?

Hampir dua jam aku duduk di depan layar komputer dengan niatan mengeluarkan banyak hal yang menyumbat kepalaku beberapa hari ini. Aku memaksa jariku untuk menari di atas keyboard, namun tak satu huruf pun yang tercetak.

Ahh....
terkadang sangat sulit untuk mengerti bagaimana sebaiknya memulai sesuatu. Saat kita merasa sudah siap, selalu ada hal yang mematahkan kesiapan yang telah kita bangun itu.

Pertanyaannya adalah : benarkah kita memang tidak pernah bisa benar-benar siap?
Kalau memang begitu, lalu bagaimana kita bisa memulai sesuatu dengan ketidaksiapan?

Mari kita sedikit belajar dari seorang bayi mulai bertumbuh sedikit demi sedikit.

Seorang bayi tidak pernah tau apa yang akan dia alami nanti. Ia masih murni, belum bisa berpikir, belum bisa mengerti apa itu "mempersiapkan diri". Yang ia tau adalah ketidaktahuan itu sendiri. Sedikit demi sedikit, ia mulai tumbuh dan belajar sesuatu. Tanpa disadari, suatu saat bayi tersebut telah tumbuh sedemikian hebatnya sehingga mampu memegang peranan penting sebagai seorang manusia.
Mengapa bisa begitu?
Menurutku, jawabannya sangat simple : belajar dari sesuatu untuk menjadi sesuatu.

Bayi, yang tadinya tidak tau apa-apa, disadari atau tidak akan belajar banyak sekali hal yang bahkan terkadang serasa mustahil untuk dilakukan. Darimana dia belajar ? Banyak hal, mulai dari lingkungan sekitar, hingga hal lain yang bisa jadi tidak terbayangkan oleh kita.

Dengan belajar itulah, lama kelamaan bayi tersebut tumbuh seiring dengan makin banyaknya pengetahuan yang dimilikinya.

Lalu, apa hubungan bayi tersebut dengan pertanyaan pertama tadi?

Seringkali kita merasa tidak siap untuk menghadapi hal baru, yang kadang mau tidak mau harus kita hadapi. Alasannya adalah karena kita minder, merasa kecil dan tidak tau apa-apa.
Hal yang manusiawi sekali, mungkin semua orang pernah mengalaminya. Tapi, bila kita terus berkutat dengan ketakutan itu, sampai kita mati nanti kita tidak akan pernah bisa menjadi "sesuatu", karena kita sudah dibunuh oleh ketakutan-ketakutan kita sendiri.

Yang harus kita lakukan adalah mencoba dan belajar.
Ada seorang teman yang pernah mengatakan ini kepadaku : "Lebih baik kita mati karena mencoba sesuatu, daripada kita hidup dengan penuh rasa penasaran tentang apa yang mungkin bisa kita lakukan"

Tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Namun, apakah kita tetap akan berkutat dengan ketidaksempurnaan kita?

____ Kramatjati, 15 Maret 2010 ; 00:45 _____

Tidak ada komentar:

Posting Komentar